Beberapa waktu ini, DKI jakarta melaporkan temuan kasus positif Monkey Pox atau Cacar Monyet. Kasus pertama ini dilaporkan menjangkiti laki-laki berumur 27 tahun, beliau sempat melakukan perjalanan ke luar negeri dan melakukan kontak erat dengan kasus positif di negara tersebut. kemudian Ia kembali ke Indonesia pada tanggal 8 Agustus 2022. Namun, gejala awal berupa demam baru dilaporkan terjadi pada tanggal 14 Agustus 2022.
Apa itu cacar monyet
Cacar monyet adalah penyakit menular yang dapat menginfeksi dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya primata dan hewan pengerat, seperti monyet, tikus, dan tupai yang terinfeksi. Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yaitu virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus. Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox. Meski dapat menyebabkan gejala yang parah, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 saat terjadi wabah penyakit mirip cacar pada koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, sehingga dinamai ‘cacar monyet’. Sementara itu, kasus cacar monyet yang menginfeksi manusia pertama kali tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Cara Penularan
Penularan virus monkeypox juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.
Cacar monyet menyebar antar manusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan virus ini berbeda dari Covid-19 karena dapat ditularkan dari orang ke orang melalui benda, kain, atau permukaan yang terkontaminasi. CDC menyebut, cacar monyet seperti virus cacar lainnya, dapat hidup di kain, permukaan, atau benda hingga 15 hari, terutama di lingkungan yang sejuk atau dengan kelembaban rendah.
Info Penerimaan Mahasiswa Baru
Dengan virus yang bisa bertahan di permukaan, seberapa mudah virus itu bisa menular ke manusia?
Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan di Eurosurveillance, peneliti menganalisis kontaminasi permukaan di kamar rumah sakit yang ditempati oleh pasien yang terinfeksi cacar monyet.Studi ini melihat bagaimana virus muncul di permukaan yang berbeda di seluruh ruangan dan seberapa mudah itu ditularkan. Ditemukan bahwa semua permukaan yang disentuh langsung oleh tangan pasien menunjukkan kontaminasi virus, dengan jejak tertinggi terdeteksi di kamar mandi. selain itu dapat pula melalui viral load yang tinggi terdeteksi di kursi toilet. Kain yang banyak digunakan oleh pasien juga menunjukkan kontaminasi virus.
Gejala Cacar Monyet
Gejala cacar monyet akan muncul 5–21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox. Gejala awal cacar monyet adalah:
- Demam
- Letih atau lemas
- Menggigil
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Pembengkakan kelenjar getah bening, yang ditandai dengan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan
Gejala awal cacar monyet dapat berlangsung selama 1–3 hari atau lebih. Setelah itu, ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan atau tungkai.
Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit.
Info Penerimaan Mahasiswa Baru
Komplikasi Cacar Monyet
Cacar monyet memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi. Meski jarang, penyakit ini tetap dapat menimbulkan komplikasi.
Risiko terjadinya komplikasi monkeypox yang berat lebih tinggi pada anak-anak, orang dengan daya tahan tubuh lemah, orang yang belum mendapatkan vaksinasi, serta orang yang tinggal di negara endemis atau daerah dengan sanitasi buruk.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar monyet adalah:
- Infeksi bakteri
- Infeksi paru-paru
- Radang otak (ensefalitis)
- Infeksi kornea (keratitis)
Pencegahan Cacar Monyet
Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai, atau orang-orang yang sedang terinfeksi. Beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah:
- Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama sebelum memasak atau mengolah makanan, sebelum makan, sebelum menyentuh hidung atau mata, dan sebelum membersihkan luka
- Menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain, juga tidak menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi cacar monyet
- Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi dagingnya
- Memasak bahan makanan, terutama daging, hingga matang
vaksin smallpox, terutama kepada petugas medis yang merawat pasien cacar monyet. Selain vaksin smallpox, petugas medis juga perlu mengenakan alat pelindung diri saat merawat pasien. Desy-doc