Yogyakarta, 9 Mei 2025 – Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu) bersama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kolaborasi dalam Negeri dengan tema: “Sosialisasi Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Kewajiban Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik dan Integrasi Informed-Consent dan E-Signature: Tantangan dan Solusi bagi Pelayanan Kesehatan di Era Digital.”
Kegiatan ini digelar di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dihadiri oleh empat rumah sakit Muhammadiyah lainnya, yaitu RS AMC Muhammadiyah, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS PKU Muhammadiyah Bantul, dan RS PKU Muhammadiyah Gamping. Fokus utama kegiatan ini adalah mendorong transformasi pelayanan kesehatan melalui penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) yang terintegrasi dengan sistem Electronic Informed Consent dan E-Signature.
Lebih dari sekadar implementasi teknologi, kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisasi terhadap UU Omnibus Law Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024, serta Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 24 Tahun 2024, yang menjadi kerangka hukum penting dalam penyelenggaraan layanan kesehatan digital di Indonesia. Program ini melibatkan tim lintas disiplin dari kalangan dosen dan ahli di bidangnya, antara lain:
- Ahdiana Yuni Lestari, S.H., M.Hum. (Program Studi Hukum, UMY)
- Afriansyah Tanjung, S.H., M.Kn., M.H., CSA. (Program Studi S1 PJJ Hukum, Universitas Siber Muhammadiyah)
- apt. Muhammad Thesa Ghozali, M.Sc. (Program Studi Farmasi, UMY)
- Ir. Dwijoko Purbohadi, M.T. (Program Studi Teknologi Informasi, UMY)
- Elsye Maria Rosa, M.Kep. (Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit, UMY)
- Andika Wisnujati, S.T., M.Eng., Ph.D. (Program Studi Teknik Mesin, UMY)
Ketua Pelaksana PkM, Ahdiana Yuni Lestari menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi kampus dalam mendukung percepatan digitalisasi sistem kesehatan nasional. “Melalui kolaborasi ini, kami tidak hanya mendorong adopsi teknologi, tapi juga penguatan aspek regulasi dan sumber daya manusia yang kompeten,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi katalisator bagi institusi-institusi kesehatan Muhammadiyah dalam mengadopsi sistem digital secara menyeluruh dan bertanggung jawab, sehingga mampu meningkatkan mutu pelayanan, perlindungan pasien, serta efisiensi operasional di era transformasi digital.
